Customer Lifetime Value (CLV): Pengertian, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

0
97
Customer Lifetime Value

Dalam dunia bisnis, customer lifetime value (CLV) merupakan salah satu metrik penting yang perlu diukur. CLV adalah perkiraan nilai bersih yang akan disumbangkan oleh seorang pelanggan sepanjang hubungannya dengan bisnis.

CLV dapat digunakan untuk mengukur kinerja bisnis, menentukan strategi pemasaran, dan mengalokasikan sumber daya. Dengan mengetahui CLV, bisnis dapat lebih efektif dalam menarik, mempertahankan, dan memuaskan pelanggan.

Customer Lifetime Value (CLV)

Pengertian CLV

CLV adalah singkatan dari customer lifetime value. Dalam bahasa Indonesia, CLV dapat diartikan sebagai nilai seumur hidup pelanggan. CLV adalah perkiraan nilai bersih yang akan disumbangkan oleh seorang pelanggan sepanjang hubungannya dengan bisnis.

CLV dihitung berdasarkan beberapa faktor, antara lain:

  • Frekuensi pembelian: Semakin sering seorang pelanggan membeli, semakin tinggi CLV-nya.
  • Jumlah pembelian: Semakin banyak seorang pelanggan membeli, semakin tinggi CLV-nya.
  • Margin keuntungan: Semakin besar margin keuntungan dari produk atau layanan yang dibeli pelanggan, semakin tinggi CLV-nya.
  • Durasi hubungan: Semakin lama seorang pelanggan berhubungan dengan bisnis, semakin tinggi CLV-nya.

Cara Menghitung CLV

Ada beberapa cara untuk menghitung CLV. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan formula berikut:

CLV = (Pendapatan rata-rata per transaksi) * (Frekuensi pembelian rata-rata) * (Durasi hubungan rata-rata)

Misalnya, seorang pelanggan rata-rata menghabiskan Rp100.000 setiap kali membeli produk atau layanan dari bisnis Anda. Pelanggan tersebut rata-rata membeli 12 kali dalam setahun dan berhubungan dengan bisnis Anda selama 5 tahun. Maka, CLV pelanggan tersebut adalah:

CLV = (Rp100.000) * (12) * (5) = Rp6.000.000

Selain formula tersebut, ada juga cara lain untuk menghitung CLV, seperti menggunakan metode regresi atau model probabilitas.

Manfaat CLV

CLV memiliki banyak manfaat bagi bisnis, antara lain:

  • Membantu mengukur kinerja bisnis: CLV dapat digunakan untuk mengukur kinerja bisnis secara keseluruhan. Bisnis dapat membandingkan CLV-nya dengan bisnis lain di industri yang sama untuk melihat bagaimana bisnisnya berkinerja.
  • Membantu menentukan strategi pemasaran: CLV dapat digunakan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Bisnis dapat menargetkan pelanggan dengan CLV tinggi dengan promosi dan penawaran khusus.
  • Membantu mengalokasikan sumber daya: CLV dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif. Bisnis dapat menggunakan CLV untuk menentukan berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk menarik, mempertahankan, dan memuaskan pelanggan.

Download Template PPT Customer Lifetime Value

Tips Meningkatkan CLV

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan bisnis untuk meningkatkan CLV, antara lain:

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan: Bisnis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk atau layanan yang berkualitas, layanan pelanggan yang baik, dan pengalaman pelanggan yang positif.
  • Mendorong pembelian berulang: Bisnis dapat mendorong pembelian berulang dengan menawarkan program loyalitas, promosi, dan penawaran khusus.
  • Meningkatkan penjualan silang dan penjualan tambahan: Bisnis dapat meningkatkan penjualan silang dan penjualan tambahan dengan menawarkan produk atau layanan terkait kepada pelanggan.
  • Memperpanjang durasi hubungan: Bisnis dapat memperpanjang durasi hubungan dengan pelanggan dengan menawarkan produk atau layanan yang berkelanjutan.

Dengan memahami CLV dan cara meningkatkannya, bisnis dapat lebih efektif dalam menarik, mempertahankan, dan memuaskan pelanggan. Hal ini dapat berdampak positif pada kinerja bisnis secara keseluruhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here