Mudah sekali memberikan taksiran berlebihan atas pentingnya suatu momen yang menentukan dan membuat taksiran nilai terlalu rendah atas upaya membuat perbaikan-perbaikan kecil yang dilakukan setiap hari. Sering kali kita meyakinkan diri bahwa kesuksesan yang masif menuntut aksi yang masif pula. Entah menurunkan berat badan, membangun bisnis, menulis buku, memenangkan kejuaraan, atau meraih sasaran lain, kita memberi diri sendiri beban untuk membuat perubahan yang akan mengguncang bumi dan menjadi bahan perbincangan semua orang.
Sementara itu, perbaikan 1% sesuatu tak terlalu terasa—kadang malah tak terlihat—padahal perbaikan itu dapat jauh lebih bermakna, terutama dalam jangka panjang. Perubahan dari suatu perbaikan sangat kecil tapi berlanjut dalam waktu lama bisa sangat dahsyat. Berikut penjelasan matematikanya: jika Anda bisa menjadi 1% lebih baik setiap hari dalam setahun, akhirnya Anda akan 37 kali lebih baik pada pengujung tahun. Sebaliknya, jika Anda 1% lebih buruk setiap hari dalam setahun, Anda akan menurun hampir menjadi nol. Yang berawal dari satu kemenangan kecil atau satu kemunduran remeh dapat terakumulasi menjadi jauh lebih besar.
1% Lebih Baik Setiap Hari
Pengaruh kebiasaan kecil berakumulasi sejalan waktu. Misalnya, jika bisa menjadi 1% lebih baik setiap hari, Anda akan mendapatkan hasil yang hampir 37 kali lebih baik sesudah satu tahun.
Kebiasaan adalah bunga majemuk dalam perbaikan diri. Sama halnya dengan uang yang menjadi berlipat-lipat karena bunga majemuk, pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu Anda mengulang-ulang kebiasaan itu. Perubahan yang dihasilkan pada suatu hari tertentu mungkin terkesan kecil, tapi dampak yang terjadi setelah berbulan-bulan dan bertahuntahun kemudian bisa dahsyat. Ketika kita menengok ke belakang dua, lima, atau barangkali sepuluh tahun kemudian, nilai kebiasaan yang baik dan kerugian akibat kebiasaan buruk menjadi luar biasa nyata.
Dalam kehidupan sehari-hari konsep ini mungkin sulit dianggap baik. Kita sering mengabaikan perubahan-perubahan kecil karena terkesan tidak begitu penting saat itu. Jika Anda menabung sedikit uang sekarang, Anda belum menjadi jutawan. Jika Anda pergi ke sasana kebugaran tiga hari berturut-turut, bentuk tubuh Anda belum berubah. Jika Anda belajar bahasa Mandarin selama empat jam malam ini, Anda belum berhasil menguasai bahasa itu. Kita melakukan sejumlah perubahan, tapi hasilnya tidak pernah langsung terlihat, jadi kita mudah kembali ke rutinitas semula.
Sayangnya, laju transformasi yang lambat juga memudahkan kita membiarkan kebiasaan buruk tetap terjadi. Jika Anda makan makanan yang tidak sehat hari ini, timbangan Anda memang tidak langsung naik banyak. Jika Anda bekerja sampai larut malam ini dan mengabaikan keluarga, mereka akan memaafkan Anda. Jika Anda menunda kewajiban dan membiarkan proyek Anda tidak dikerjakan sampai besok, biasanya masih ada waktu untuk menyelesaikannya kemudian. Suatu keputusan tunggal mudah dibatalkan.
Namun, ketika kita mengulang 1% kesalahan, hari demi hari, dengan mengulang keputusan-keputusan buruk, mengulang kesalahan-kesalahan sangat kecil, dan merasionalisasi alasan-alasan kecil, pilihan-pilihan kecil kita mengalami proses bunga majemuk sampai menjadi racun. Akumulasi banyak salah langkah inilah—19 penurunan di sini dan di sana—yang akhirnya mengantar ke masalah.
Dampak yang terjadi akibat suatu perubahan dalam kebiasaan Anda mirip pengaruh pengubahan arah pesawat meskipun hanya beberapa derajat. Bayangkan Anda sedang terbang dari Los Angeles ke New York City. Seandainya seorang pilot meninggalkan LAX (kode untuk bandara internasional Los Angeles) lalu mengubah arah 3,5 derajat saja lebih ke selatan, Anda akan mendarat di Washington, D.C., bukan di New York. Perubahan kecil seperti itu hampir tak terlihat sewaktu tinggal landas—hidung pesawat bergeser tak sampai tiga meter—tapi untuk skala perpindahan yang meliputi Amerika Serikat, tempat mendarat Anda akan meleset ratusan kilometer.?
Begitu pula, suatu perubahan kecil dalam kebiasaan seharihari dapat membuat Anda tiba di sasaran yang sangat berbeda. Membuat pilihan yang 1% lebih baik atau 1% lebih buruk terkesan tak bermakna pada suatu saat, tapi dalam rentang waktu panjang pilihan-pilihan tersebut menentukan perbedaan antara siapa Anda sekarang dan siapa Anda nanti. Sukses adalah produk kebiasaan sehari-hari—bukan transformasi yang hanya sekali seumur hidup.
Itu berarti, tak penting seberapa sukses atau seberapa gagal Anda saat ini. Yang penting adalah apakah kebiasaan-kebiasaan Anda menempatkan Anda pada jalur menuju kesuksesan atau tidak. Anda harus jauh lebih peduli pada arah tujuan Anda saat ini daripada hasil-hasil saat ini. Jika Anda seorang jutawan tapi menghabiskan lebih banyak daripada yang Anda dapatkan tiap bulan, berarti Anda ada di arah tujuan yang buruk. Bila kebiasaan belanja Anda tidak berubah, hasil akhirnya tidak akan baik. Sebaliknya, jika Anda sedang bangkrut, tapi menabung sedikit demi sedikit setiap bulan, Anda berada di jalur yang benar menuju kemerdekaan finansial—bahkan meskipun Anda bergerak lebih lambat daripada yang Anda inginkan.
Hasil-hasil Anda menunjukkan ukuran yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan Anda. Kekayaan bersih Anda menunjukkan ukuran yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan finansial Anda. Bobot tubuh Anda menunjukkan ukuran yang mengikuti kebiasaan makan Anda. Pengetahuan Anda merupakan ukuran yang mengikuti kebiasaan belajar Anda. Seberapa rapi rumah Anda menunjukkan tingkat kebiasaan Anda dalam hal beres-beres rumah. Anda mendapatkan apa yang selalu Anda ulangi.
Jika ingin meramalkan ke mana tujuan Anda dalam hidup, yang harus Anda lakukan hanyalah mengikuti kurva keberhasilan-keberhasilan kecil atau kegagalan-kegagalan kecil, lalu melihat bagaimana hasil pilihan Anda sehari-hari setelah sepuluh atau dua puluh tahun. Apakah Anda membelanjakan lebih sedikit daripada yang Anda dapatkan tiap bulan? Apakah Anda memastikan pergi berolahraga tiap pekan? Apakah Anda membaca buku dan belajar sesuatu yang baru tiap hari? Pertarunganpertarungan kecil seperti inilah yang akan menentukan masa depan Anda.
Waktu memperbesar margin antara kesuksesan dan kegagalan. Waktu akan melipatgandakan apa pun yang Anda masukkan. Kebiasaan baik menjadikan waktu sahabat Anda. Kebiasaan buruk menjadikan waktu musuh Anda.
Kebiasaan itu seperti sebilah pedang yang tajam di kedua sisi. Kebiasaan buruk dapat menebas Anda dengan mudah sebagaimana kebiasaan baik dapat membentuk Anda. Itu sebabnya pemahaman atas hal-ikhwal kebiasaan sangatlah penting. Anda perlu mengetahui cara kerja kebiasaan dan cara merancangnya sesuai keinginan Anda agar dapat menghindari bahaya dari salah satu sisi tajam pedang Anda.
Kebiasaan Dapat Menjadi Bunga Majemuk Yang Baik Atau Buruk Bagi Anda
Bunga Majemuk yang Positif | Bunga Majemuk yang Negatif |
|
|
|
|
|
|
Seperti Apa Kemajuan Itu Sesungguhnya
Bayangkan Anda mempunyai balok es yang diletakkan di meja di depan Anda. Ruangan itu dingin dan Anda dapat melihat uap napas Anda. Temperatur saat ini minus 3,5 derajat Celcius. Meskipun pelan, ruangan mulai menghangat.
Minus 3 derajat.
Minus 2,5.
Minus 2.
Balok es di depan Anda masih ada.
Minus 1,5.
Minus 1,1.
Minus 0,5.
Masih, belum terjadi apa-apa.
Kemudian, nol derajat. Es mulai meleleh. Kenaikan temperatur setengah derajat ini tampaknya tidak berbeda dari kenaikan temperatur sebelumnya, tapi yang satu ini memicu perubahan besar.
Peristiwa-peristiwa terobosan sering kali terjadi akibat banyak aksi sebelumnya, yang menghimpun potensi sampai cukup untuk memicu perubahan besar. Pola ini terjadi di mana-mana. Kanker menghabiskan 80% hidupnya tanpa ketahuan, dan tiba-tiba berhasil menguasai seluruh tubuh dalam hitungan bulan. Bambu hampir tak terlihat selama lima tahun pertama hidupnya karena sibuk membangun sistem akar yang kukuh di bawah tanah sebelum menjulang puluhan meter ke udara dalam rentang enam pekan.
Begitu pula, kebiasaan sering kali muncul tanpa keistimewaan sampai Anda melewati suatu ambang batas kritis dan membuka pintu ke tataran performa baru. Pada babak awal dan babak tengah suatu proyek atau usaha, sering kali ada yang disebut Lembah Kekecewaan. Anda berharap mendapatkan kemajuan dengan cara linear jadi Anda bisa frustrasi ketika melihat perubahan terkesan tidak efektif dalam hari-hari pertama, minggu-minggu pertama, atau bahkan bulan-bulan pertama. Rasanya seolah Anda jalan di tempat. Itu ciri suatu proses yang menghimpun banyak hal: hasil maksimalnya terpaksa tertunda.
Berikut salah satu alasan pokok mengapa sulit sekali membangun kebiasaan yang awet. Orang membuat beberapa perubahan kecil, tapi tidak dapat melihat hasil nyata, jadi ia memutuskan berhenti. Menurut Anda, “Aku sudah lari pagi setiap hari selama sebulan, tapi kenapa aku tidak melihat perubahan apa pun pada tubuhku?” Begitu pikiran seperti ini berkuasa, langkah berikutnya adalah menghentikan kebiasaan baik yang sudah dimulai. Namun, agar mendapatkan perubahan yang bermakna, kebiasaan perlu dipertahankan cukup lama untuk bisa membuat terobosan ke tataran yang saya sebut Dataran Potensi Laten.
Bila Anda merasa harus susah payah membangun kebiasaankebiasaan baik atau menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk, itu bukan karena Anda tidak memiliki kemampuan untuk menjadi lebih baik. Sering kali itu karena Anda belum melewati Dataran Potensi Laten. Mengeluhkan kesuksesan yang tak kunjung tercapai meski sudah bekerja keras sama seperti mengeluhkan balok es yang tidak meleleh meskipun Anda memanaskannya dari suhu minus 3,5 sampai minus 0,5 derajat. Usaha Anda tidak sia-sia, hanya tersimpan. Semua aksi terjadi pada suhu nol derajat.
Ketika akhirnya Anda tembus ke Dataran Potensi Laten, orang menyebutnya kesuksesan mendadak. Dunia luar hanya melihat bagian peristiwa yang dramatis, tidak melihat yang terjadi sebelumnya. Namun, Anda tahu itu hasil kerja Anda sejak lama sekali—ketika kelihatannya Anda tidak mengalami kemajuan apa pun—padahal itulah yang memungkinkan “lompatan” pada hari ini.
Masih ada padanan lain antara manusia dan tekanan geologis. Dua lempeng tektonis dapat bergesekan satu sama lain selama jutaan tahun, dengan ketegangan yang terus terbangun. Kemudian, pada suatu hari, kedua lempengan itu bergesekan lagi, sama seperti yang telah terjadi selama berabad-abad, tapi kali ini ketegangannya sudah terlalu besar. Gempa terjadi. Perubahan dapat berlangsung bertahun-tahun—sebelum pengaruhnya muncul sekaligus.
Penguasaan sesuatu menuntut kesabaran. San Antonio Spurs, salah satu tim paling sukses dalam sejarah NBA, memajang kata mutiara dari tokoh reformasi sosial Jacob Riis pada dinding ruang ganti mereka: “Ketika apa pun terkesan tak ada gunanya, saya sengaja pergi menyaksikan tukang batu mengayunkan martil ke sebongkah batu cadas, mungkin sampai seratus kali, tanpa menghasilkan satu retakan pun pada cadas itu. Namun, pada hantaman yang keseratus satu kali cadas itu terbelah menjadi dua, dan saya tahu bukan hantaman terakhir yang menyebabkannya—melainkan semua hantaman yang dilakukan sebelumnya.”
Dataran Potensi Laten
Gambar diatas, kita sering berharap kemajuan berlangsung secara linear. Setidaknya, kita berharap hasilnya datang dengan cepat. Dalam kenyataan, hasil usaha kita sering kali tertunda. Baru setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian kita menyadari nilai sejati kerja keras yang kita jalani sebelumnya. Situasi ini dapat menghasilkan “lembah kekecewaan”, tempat orang merasa putus asa setelah bekerja keras berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa mendapatkan sedikit pun hasil. Bagaimanapun, usaha itu tidak sia-sia, hanya ditabung. Mungkin agak lama kemudian nilai sejati usaha-usaha terdahulu itu tersingkap.
Semua hal besar berasal dari awal yang kecil. Bibit setiap kebiasaan adalah keputusan tunggal yang sangat kecil. Namun ketika keputusan itu diulang, kebiasaan berakar dan tumbuh makin kuat. Akar-akar mencengkeram makin dalam dan cabang-cabang terus tumbuh. Usaha menghentikan kebiasaan buruk sama seperti merobohkan pohon beringin yang sangat besar dalam diri kita.
Dan usaha membangun kebiasaan baik sama seperti merawat tanaman bunga yang sangat sensitif setiap hari. Namun, apa yang menentukan apakah kita bertahan pada suatu kebiasaan cukup lama agar selamat sampai ke Dataran Potensi Laten dan tembus ke sisi lain? Apa yang menyebabkan sebagian orang terjerumus ke dalam kebiasaan-kebiasaan yang tidak diinginkan sedangkan yang lain berhasil menikmati efek bunga majemuk dari kebiasaan-kebiasaan baik?
TERKAIT: Dahsyatnya Kekuatan Atomic Habits