Muatan dan Kompetensi TKA Sejarah SMA adalah komponen kunci yang menentukan apa saja pengetahuan, keterampilan, dan proses berpikir historis yang diukur pada Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/MA/sederajat. Artikel ini menyajikan uraian komprehensif “Muatan dan Kompetensi TKA Sejarah SMA” langsung dari kerangka asesmen resmi—tanpa mengubah materi dan makna—serta memperkaya dengan rujukan terpercaya yang relevan. Tujuan utamanya adalah membantu guru, siswa, dan orang tua memahami ruang lingkup materi (muatan), level kognitif, jenis soal, dan karakteristik bukti yang digunakan, sekaligus menunjukkan keterkaitannya dengan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka dan literatur mutakhir mengenai berpikir historis.
Sebagai gambaran awal, TKA Sejarah dimaksudkan untuk mengukur kemampuan memahami serta mengkaji peristiwa sejarah dalam konteks ruang dan waktu, menilai keterampilan menganalisis, mengkritisi, menghubungkan, menginterpretasi, dan merefleksikan peristiwa sejarah dengan konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya (jiwa zaman). Fokusnya adalah pemahaman perubahan dan keberlanjutan serta keterkaitan sebab–akibat peristiwa-peristiwa penting, khususnya sejarah Indonesia dari periode Hindu–Buddha hingga Reformasi.
Gambaran Umum TKA Sejarah SMA
Tujuan, Ruang Lingkup, dan Orientasi Berpikir Historis
TKA Sejarah SMA mengevaluasi bukan hanya penguasaan data-fakta, melainkan juga kompetensi berpikir historis (historical thinking). Peserta bekerja dengan bacaan/ilustrasi yang disusun dari sumber sejarah primer maupun sekunder; naskah pada umumnya dapat menyertakan kutipan dokumen, peta, tabel, dan foto untuk membantu analisis. Penyajian menekankan kejelasan konteks dan multiperspektif dalam historiografi agar peserta dapat menginterpretasi data secara tepat.
Posisi Sejarah sebagai Mata Uji TKA
Dalam TKA jenjang SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK, Sejarah termasuk salah satu mata uji pilihan yang dapat dipilih peserta di samping mata uji wajib (Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris) dan mata uji pilihan lain.
Muatan TKA Sejarah: Enam Gugus Materi
Muatan TKA Sejarah meliputi enam gugus materi berikut:
-
Pengantar Ilmu Sejarah
-
Periode Kerajaan Hindu–Buddha dan Islam
-
Perlawanan terhadap Bangsa Eropa
-
Pergerakan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan
-
Revolusi Kemerdekaan Indonesia sampai Demokrasi Terpimpin
-
Orde Baru sampai Reformasi.
Implikasi pedagogis: Keenam muatan ini menuntun peserta untuk memahami kronologi, mengaitkan perubahan-keberlanjutan, menelaah relasi sebab–akibat, menggunakan sumber primer/sekunder, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang ketika menafsirkan peristiwa penting Indonesia dari era awal hingga kontemporer.
Level Kognitif TKA Sejarah
Tiga Level: Pemahaman, Penerapan, Penalaran
Kerangka asesmen TKA Sejarah mengadopsi tiga level kognitif berikut. Tabel singkat di bawah merangkum esensinya:
| Level | Nama | Ringkasan Penjelasan |
|---|---|---|
| 1 | Pemahaman (Knowing) | Mengenali, mengingat, mengidentifikasi, dan memahami konsep/informasi faktual (tokoh, peristiwa, tanggal, tempat, istilah), termasuk pengetahuan deklaratif yang menjadi dasar penyelidikan sejarah. |
| 2 | Penerapan (Applying) | Menerapkan konsep dan informasi dalam berbagai konteks; menganalisis/menginterpretasi data dan sumber (teks, gambar, peta, tabel), menyusun kronologi, menjelaskan sebab–akibat, membandingkan peristiwa; menekankan penggunaan konsep dalam ruang-waktu beragam. |
| 3 | Penalaran (Reasoning) | Berpikir kritis dan menalar secara logis; mengevaluasi dan merefleksi informasi dari berbagai sumber, menjawab pertanyaan inferensial, menyusun argumentasi berbasis bukti; dapat berbentuk studi kasus kontekstual, empati sejarah, penulisan historiografi, atau simulasi. |
Catatan penting: Penekanan utama level penalaran adalah analisis mendalam, argumentasi berbukti, dan penerapan pengetahuan sejarah dalam situasi kompleks yang relevan dengan kehidupan nyata.
Tabel Muatan–Submateri–Kompetensi TKA Sejarah
Kerangka asesmen menyajikan pemetaan kompetensi per submateri dalam tiap elemen/materi. Tabel berikut merekonstruksi struktur resminya agar mudah dibaca guru dan peserta:
1. Pengantar Ilmu Sejarah
| Sub-elemen/Submateri | Kompetensi yang Diukur |
|---|---|
| Konsep Dasar Sejarah | Menjelaskan dan menganalisis konsep perubahan, keberlanjutan, dan sebab–akibat untuk memahami pengaruh peristiwa sejarah terhadap fenomena sosial yang dialami murid. |
| Fenomena sejarah dalam kehidupan sehari-hari | Menganalisis keterkaitan peristiwa masa lalu dengan dinamika sosial-budaya masa kini menggunakan prinsip perubahan, keberlanjutan, dan sebab–akibat. |
| Sumber-sumber sejarah | Mengidentifikasi fungsi dan perbedaan sumber primer dan sekunder, serta menganalisis penggunaannya untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu secara kontekstual. |
2. Periode Kerajaan Hindu–Buddha dan Islam
| Sub-elemen/Submateri | Kompetensi yang Diukur |
|---|---|
| Kehidupan religi, budaya, politik, dan ekonomi masa Hindu–Buddha | Mengevaluasi teori masuknya kebudayaan Hindu–Buddha ke Nusantara, menganalisis kehidupan politik–ekonomi kerajaan, dan mengklasifikasikan peninggalan budayanya. |
| Kehidupan religi, budaya, politik, dan ekonomi masa Islam | Menganalisis hubungan masuknya Islam dengan perubahan sistem sosial, budaya, ekonomi, dan politik; menelaah perkembangan budaya masyarakat Nusantara. |
3. Perlawanan terhadap Bangsa Eropa
| Sub-elemen/Submateri | Kompetensi yang Diukur |
|---|---|
| Proses kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara | Menjelaskan dan menganalisis keterkaitan motivasi kedatangan dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik menggunakan pendekatan diakronik & sinkronik. |
| Perlawanan sebelum abad ke-20 | Menganalisis keterkaitan kebijakan kolonial dengan berbagai bentuk perlawanan rakyat, serta mengevaluasi strategi perjuangan. |
4. Pergerakan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan
| Sub-elemen/Submateri | Kompetensi yang Diukur |
|---|---|
| Pergerakan Nasional Indonesia | Mengidentifikasi dampak Politik Etis dan kemunculan organisasi pergerakan; menganalisis strategi perlawanan lintas bidang. |
| Relevansi semangat Pergerakan Nasional dengan masa kini | Menganalisis relevansi nilai dan semangat tokoh pergerakan dalam menjawab tantangan kebangsaan kontemporer. |
| Pendudukan Jepang & perlawanan | Mengevaluasi sebab runtuhnya kekuasaan Belanda jelang pendudukan Jepang dan menganalisis dampak kebijakan pendudukan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. |
| Peristiwa & makna Proklamasi Kemerdekaan | Menjelaskan dan menganalisis peristiwa masa Proklamasi serta maknanya. |
5. Revolusi Kemerdekaan sampai Demokrasi Terpimpin
| Sub-elemen/Submateri | Kompetensi yang Diukur |
|---|---|
| Perjuangan mempertahankan kemerdekaan | Mendeskripsikan proses pembentukan negara & pemerintahan setelah Proklamasi; menganalisis perjuangan melalui diplomasi dan fisik. |
| Masa Demokrasi Liberal | Menggunakan konsep kronologi untuk menjelaskan perkembangan politik–ekonomi berdasarkan peristiwa-peristiwa penting. |
| Masa Demokrasi Terpimpin | Mengidentifikasi perkembangan politik–ekonomi serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah. |
6. Orde Baru sampai Reformasi
| Sub-elemen/Submateri | Kompetensi yang Diukur |
|---|---|
| Masa Orde Baru | Menganalisis kronologi perubahan dari Demokrasi Terpimpin ke Orde Baru menggunakan konsep sejarah, dan mengevaluasi dampak kebijakan politik–ekonomi terhadap kehidupan masyarakat. |
| Masa Reformasi | Menganalisis proses lahirnya Reformasi dan peran pelajar serta mahasiswa sebagai pelaku sejarah, berikut implikasinya bagi demokratisasi. |
Jenis Soal dan Karakteristik Bukti dalam TKA Sejarah
Soal Tunggal, Soal Grup, dan Tiga Bentuk Pilihan Ganda
Setiap mata uji dalam TKA menggunakan soal tunggal (berdiri sendiri) dan soal grup (berbagi stimulus yang sama). Ada tiga bentuk soal:
-
Pilihan Ganda Sederhana: satu jawaban benar.
-
Pilihan Ganda Kompleks – MCMA (Multiple Choice Multiple Answers): jawaban benar lebih dari satu.
-
Pilihan Ganda Kompleks – Kategori: peserta merespons beberapa pernyataan (mis. “benar/salah”, “sesuai/tidak sesuai”).
Uraian definisi dan perbedaannya tersaji dalam kerangka asesmen resmi.
Keterkaitan dengan Kurikulum Merdeka (CP Sejarah Fase E–F)
Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah pada Kurikulum Merdeka (Fase E: Kelas X; Fase F: Kelas XI–XII) menargetkan penguasaan konsep dasar ilmu sejarah, keterampilan menyeleksi dan memverifikasi sumber, menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil analisis. Kerangka TKA Sejarah selaras dengan orientasi ini—terutama pada aspek penggunaan sumber, kronologi, analisis sebab–akibat, dan argumentasi berbasis bukti. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
Secara kebijakan, Kerangka Asesmen TKA dipublikasikan oleh Kementerian/Pusmendik untuk menjadi rujukan pengembangan instrumen dan penyelenggaraan TKA pada jenjang pendidikan dasar dan menengah; ini menegaskan koherensi TKA dengan kurikulum yang berlaku. Pusmendik
Catatan sistemik: TKA tidak digunakan untuk menentukan kelulusan; kelulusan berada pada kewenangan satuan pendidikan. TKA dirancang sebagai instrumen seleksi akademik dan peningkatan mutu, sekaligus sarana pengakuan hasil belajar jalur nonformal/informal.
Strategi Belajar Berbasis Kompetensi (Berpikir Historis)
Agar selaras dengan Muatan dan Kompetensi TKA Sejarah SMA, strategi belajar sebaiknya berfokus pada pengembangan berpikir historis yang mencakup:
-
Inkuiri sejarah: merumuskan pertanyaan bermakna, melacak sumber, dan memeriksa bukti.
-
Kompetensi metodologis: menilai reliabilitas/validitas sumber, melakukan triangulasi, dan mengorganisasi bukti (timeline, peta, bagan).
-
Orientasi waktu: memahami kronologi, perubahan–keberlanjutan, dan kausalitas lintas periode.
Kerangka kompetensi tersebut sejalan dengan literatur internasional (mis. proyek HiTCH, Körber, dsb.) yang menempatkan “disiplin keilmuan” sejarawan—penalaran berbukti dan inferensi—sebagai inti pembelajaran sejarah. Joint History Books ProjectDiva Portal
Praktik kelas yang dianjurkan:
-
Bekerja dengan sumber primer/sekunder (arsip, foto, pidato, peta kolonial) untuk mendukung analisis sebab–akibat dan membaca multiperspektif—ini juga selaras dengan karakter stimulus dalam TKA.
Salinan Perkaban Nomor 45 Tahun…
-
Latihan kronologi & narasi: membuat garis waktu (timeline) dari Hindu–Buddha hingga Reformasi; tekankan titik balik (turning points) dan kesinambungan.
-
Debat berbasis bukti: merespons pertanyaan kontroversial (mis. dampak kebijakan pendudukan Jepang atau karakterisasi Orde Baru) dengan rujukan bukti, bukan opini personal.
-
Latihan empati sejarah: menulis editorial “seandainya saya warga …” pada periode tertentu untuk menguji pemahaman konteks zaman—selaras dengan deskripsi penalaran pada level 3.
Penilaian Format Soal TKA
Untuk menyusun latihan seirama format TKA, pendidik dapat:
-
Mengembangkan soal grup yang berbagi stimulus (mis. penggalan arsip + peta + tabel demografi), kemudian memvariasikan butir PG Sederhana, MCMA, dan PG Kategori pada stimulus yang sama.
-
Memetakan butir per level kognitif: item Knowing untuk istilah & tokoh kunci; Applying untuk analisis peta/kronologi/sebab–akibat; Reasoning untuk evaluasi sumber/argumen dan studi kasus.
-
Menggunakan rubrik internal untuk menilai kualitas argumentasi berbukti pada tugas tulis singkat (meski TKA berbentuk objektif, latihan argumentatif meningkatkan kesiapan level penalaran).
Sumber
-
Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah – Kurikulum Merdeka (Fase E–F) – Dokumen resmi Kemendikbudristek. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
-
Informasi & Unduhan Kerangka Asesmen TKA (Pusmendik/Kemendikdasmen) – Penjelasan dan pranala unduhan kerangka asesmen. Pusmendik
-
Literatur berpikir historis (HiTCH/kompetensi sejarah) – Referensi akademik internasional untuk penguatan strategi pembelajaran dan asesmen. Joint History Books Project
Kesimpulan
-
Ruang lingkup jelas dan berjenjang. Muatan TKA Sejarah mencakup enam gugus dari Pengantar Ilmu Sejarah hingga Reformasi, menuntun peserta memahami perjalanan sejarah Indonesia secara kronologis dan tematik.
-
Berpikir historis jadi poros asesmen. TKA menilai kemampuan membaca bukti primer/sekunder, analisis sebab–akibat, dan multiperspektif—bukan sekadar hafalan fakta.
-
Level kognitif progresif. Soal dirancang dari Knowing → Applying → Reasoning untuk mengukur pengetahuan faktual hingga argumentasi berbukti dan reflektif.
-
Format objektif, stimulus kaya konteks. Terdapat soal tunggal/grup dan tiga bentuk pilihan ganda; stimulus menyertakan dokumen, peta, tabel, foto agar analisis kontekstual lebih kuat.
-
Selaras Kurikulum Merdeka. Orientasi TKA Sejarah konsisten dengan CP Sejarah Fase E–F: menilai penggunaan bukti, kronologi, kausalitas, dan komunikasi historis.

Leave a Comment