Muatan dan Kompetensi TKA Sosiologi SMA adalah acuan resmi yang menjelaskan apa saja konten (elemen/sub-elemen) dan kemampuan yang diukur pada Tes Kemampuan Akademik (TKA) mata pelajaran Sosiologi jenjang SMA/MA/sederajat. Tujuan utamanya: memastikan penilaian akademik yang setara, akuntabel, dan relevan dengan kehidupan sosial-kultural Indonesia masa kini. Dalam kerangka TKA 2025, Sosiologi menjadi salah satu mata uji pilihan yang dapat dipilih peserta di samping mata uji wajib (Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris).
Secara konseptual, TKA Sosiologi dirancang untuk mengukur pemahaman konsep-konsep sosiologi dan kemampuan analisis fenomena sosial; siswa diharapkan memiliki kesadaran sosial yang tinggi, menghargai keberagaman, serta mampu beradaptasi dalam lingkungan sosial yang dinamis.
Artikel ini merangkum muatan dan kompetensi TKA Sosiologi berdasarkan regulasi terbaru, memperjelas level kognitif yang diukur, dan menawarkan strategi belajar serta rujukan kredibel agar guru–siswa dapat mempersiapkan diri secara efektif. Untuk konteks teknis, TKA menggunakan soal tunggal dan soal grup (berbasis stimulus) dengan tiga bentuk: pilihan ganda sederhana, pilihan ganda kompleks—Multiple Choice Multiple Answers (MCMA), dan pilihan ganda kompleks kategori.
Ruang Lingkup & Tujuan TKA Sosiologi
Apa yang diukur?
TKA Sosiologi menguji pemahaman siswa atas konsep, teori, dan metode untuk membaca realitas sosial secara kritis—mulai dari struktur/interaksi sosial, perubahan sosial, masalah sosial kontemporer, hingga globalisasi. Penekanan utamanya adalah analisis berbasis data, kemampuan berargumentasi logis, refleksi terhadap bias sosial, dan empati terhadap keberagaman.
Muatan (irisan Kurikulum 2013 × Kurikulum Merdeka)
Muatan TKA Sosiologi merujuk pada irisan materi Sosiologi sebagai Ilmu, Hubungan & Gejala Sosial, Penelitian Sosial, Kelompok Sosial/Kesetaraan/Konflik, serta Perubahan Sosial & Globalisasi. Kelima kelompok materi berikut menjadi landasan konten soal.
Level Kognitif TKA Sosiologi (Knowing–Applying–Reasoning)
TKA Sosiologi mengadopsi tiga level kognitif berikut untuk mengklasifikasi proses berpikir yang diukur di setiap elemen:
| Level Kognitif | Esensi Penilaian | Contoh Aktivitas yang Diukur |
|---|---|---|
| Pemahaman (Knowing) | Mengenali, mengingat, dan memahami konsep dasar, definisi, teori, langkah prosedural dalam penyelidikan sosiologi. | Menyebutkan definisi konsep; mengklasifikasikan bentuk hubungan sosial; mengurut tahapan penelitian sosial. |
| Penerapan (Applying) | Menerapkan konsep/teori/metode pada fenomena nyata; menganalisis kasus; menginterpretasikan data sosial; memecahkan masalah sosial yang familiar. | Menafsirkan grafik data ketimpangan; menerapkan teori konflik pada studi kasus; memilih teknik pengumpulan data yang relevan. |
| Penalaran (Reasoning) | Berpikir kritis–logis; mengaitkan konsep dengan realitas; menyusun argumen dengan teori & data; menganalisis pola, menyimpulkan, dan memberi rekomendasi. | Mengevaluasi kebijakan sosial berdasar data; berargumentasi soal dampak globalisasi; memberi rekomendasi intervensi. |
Konstruksi level kognitif ini selaras dengan praktik asesmen modern lintas disiplin yang menekankan pemahaman–penerapan–penalaran sebagai tangga kompetensi, dan sejalan dengan arah evaluasi literasi serta keadilan pembelajaran (learning & equity) global terbaru. OECD
Muatan dan Kompetensi TKA Sosiologi
Tabel berikut menyalin ulang struktur resmi “Muatan dan kompetensi yang diukur dalam TKA Sosiologi”—dalam format yang lebih ringkas untuk publikasi blog, tanpa mengubah makna dari dokumen asal.
| No. | Elemen/Materi | Sub-elemen/Submateri | Kompetensi |
|---|---|---|---|
| 1 | Sosiologi sebagai Ilmu | Pengertian & perkembangan sosiologi; manfaat sosiologi dalam kehidupan masyarakat | Mendeskripsikan & menganalisis pengertian, perkembangan, dan manfaat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. |
| 2 | Hubungan & Gejala Sosial | (a) Konsep & bentuk hubungan sosial; (b) Pembentukan kepribadian, kelompok, & lembaga sosial; (c) Ragam gejala sosial; (d) Masyarakat multikultural | (a) Mengidentifikasi & menganalisis hubungan sosial di masyarakat; (b) Mengidentifikasi berbagai lembaga sosial dan perannya; (c) Menjelaskan ragam gejala sosial di lingkungan; (d) Menganalisis dinamika masyarakat multikultural. |
| 3 | Penelitian Sosial | Langkah penelitian sosial & metode penelitian | Menjelaskan & menganalisis langkah serta metode penelitian sosial. |
| 4 | Kelompok Sosial, Kesetaraan, & Konflik | (a) Konsep & dinamika kelompok sosial; (b) Ketidaksetaraan sosial & upaya kesetaraan; (c) Konflik sosial & penanganannya | (a) Mengidentifikasi, menjelaskan, & menganalisis berbagai kelompok sosial beserta dinamika; (b) Memahami faktor penyebab ketidaksetaraan & menganalisis upaya kesetaraan; (c) Mendeskripsikan konsep konflik & menganalisis strategi penanganan konflik. |
| 5 | Perubahan Sosial & Globalisasi | (a) Bentuk perubahan sosial & dampak; (b) Globalisasi & dampaknya; (c) Sikap kritis terhadap globalisasi | (a) Mengidentifikasi bentuk perubahan sosial & menganalisis dampaknya; (b) Menjelaskan & menganalisis pengaruh globalisasi; (c) Menganalisis fenomena sosial yang dipengaruhi globalisasi secara kritis. |
Bentuk Soal & Implikasinya pada Strategi Belajar
Jenis & bentuk soal TKA (berlaku juga untuk Sosiologi):
-
Soal tunggal dan soal grup (berbasis satu stimulus).
-
Pilihan ganda sederhana (satu jawaban benar), pilihan ganda kompleks—MCMA (lebih dari satu jawaban benar), pilihan ganda kompleks kategori (benar/salah; sesuai/tidak sesuai, dsb.).
Implikasi pedagogis:
-
MCMA menuntut evaluasi multiopsi & justifikasi argumen—beresonansi dengan tuntutan Reasoning pada TKA Sosiologi (menyertakan teori & data).
-
Kategori melatih ketelitian terhadap pernyataan dan fakta sosial (validitas data, bias, generalisasi), bukan sekadar menghafal definisi.
Keterkaitan dengan Kurikulum Merdeka (CP Sosiologi)
Muatan TKA Sosiologi adalah irisan K-13 dan Kurikulum Merdeka; dengan demikian, Capaian Pembelajaran (CP) Sosiologi Fase E–F menjadi pijakan kuat untuk perencanaan belajar dan asesmen formatif. CP Sosiologi (Kemdikbudristek) menegaskan: pemahaman fungsi sosiologi sebagai ilmu, penelitian sosial sederhana (pengumpulan & komunikasi data), hingga kemampuan menganalisis masalah sosial serta merancang pemberdayaan komunitas (Fase F – kelas XI–XII). Sistem Informasi Kurikulum Nasional
Apa artinya bagi guru & siswa?
-
Konten & kompetensi pada tabel TKA → acuan minimal topik inti dan keterampilan berpikir.
-
Praktik penelitian sosial sederhana (observasi, wawancara, kuesioner) dapat dipakai sebagai sumber stimulus soal (membaca tabel, grafik, ringkasan temuan). Sistem Informasi Kurikulum Nasional
-
Dinamika multikultural, ketidaksetaraan, dan konflik—yang muncul kuat di CP—sepenuhnya tercermin di muatan TKA (lihat Elemen 2 dan 4 pada tabel).
Penyelarasan dengan Standar Internasional (ASA, OECD/UNESCO)
-
ASA – National Standards for High School Sociology (American Sociological Association) menekankan empat domain besar (konsep inti sosiologi, proses & metode penelitian, stratifikasi & ketidaksetaraan, serta institusi & perubahan sosial) yang beririsan langsung dengan muatan TKA Sosiologi. Standar ASA mendorong kemampuan menggunakan data ilmiah untuk memahami dunia sosial—selaras dengan fokus TKA pada analisis berbasis data & argumentasi. American Sociological Association+2American Sociological Association+2
-
OECD – PISA 2022 Framework & Results menyoroti pentingnya kompetensi global dan literasi data sosial (termasuk interaksi digital), relevan untuk topik globalisasi, ketimpangan, dan partisipasi kewargaan—area yang juga muncul dalam TKA Sosiologi. OECD+2OECD+2
-
UNESCO/IBE – Competences menggarisbawahi kerangka kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai) yang menopang pembelajaran sosial-humaniora dan pendidikan kewargaan—berguna sebagai referensi penguatan profil pelajar dalam konteks TKA. IBE UNESCOUNESCO
Panduan Belajar & Asesmen (Berbasis Muatan–Level Kognitif)
1) Sosiologi sebagai Ilmu
Fokus: hakikat, sejarah, perspektif, manfaat sosiologi.
-
Knowing: jelaskan definisi sosiologi menurut beberapa perspektif; bedakan sudut pandang fungsionalisme, konflik, dan interaksionisme simbolik pada contoh sederhana.
-
Applying: gunakan satu teori untuk menganalisis fenomena (mis. disiplin sekolah, budaya digital, solidaritas komunitas).
-
Reasoning: bandingkan dua teori pada data yang sama; jelaskan argumen mengapa satu teori lebih menjelaskan temuan (sertai keterbatasannya).
2) Hubungan & Gejala Sosial
Fokus: interaksi, identitas, lembaga sosial, gejala sosial, multikulturalisme.
-
Knowing: identifikasi bentuk hubungan sosial (asimilasi, akomodasi, kerja sama, konflik) dan contoh keseharian.
-
Applying: interpretasikan tabel/grafik partisipasi organisasi remaja; jelaskan kaitan lembaga sosial (keluarga–sekolah–media).
-
Reasoning: analisis kasus intoleransi di masyarakat multikultural; rekomendasikan strategi penguatan kohesi sosial berbasis data.
3) Penelitian Sosial
Fokus: langkah & metode.
-
Knowing: urutkan tahap penelitian sosial; definisikan populasi–sampel; bedakan observasi, wawancara, kuesioner.
-
Applying: susun desain mini-survei (topik: ketimpangan akses kegiatan ekstrakurikuler); pilih teknik sampling; buat kuesioner singkat.
-
Reasoning: kritisi bias instrumen (leading questions); bandingkan dua teknik pengumpulan data untuk konteks yang sama (efisiensi, validitas, etika).
4) Kelompok Sosial, Kesetaraan, & Konflik
Fokus: dinamika kelompok, ketidaksetaraan & upaya kesetaraan, konflik & penanganannya.
-
Knowing: definisikan in-group/out-group, stratifikasi, mobilitas sosial; sebutkan indikator ketimpangan (pendidikan, pekerjaan, akses digital).
-
Applying: gunakan data ketimpangan (mis. partisipasi pendidikan) untuk mengidentifikasi faktor penyebab; rancang langkah respon komunitas.
-
Reasoning: nilai efektivitas skema penanganan konflik (mediasi, negosiasi, ADR) pada studi kasus; ajukan rekomendasi kebijakan berbasis temuan.
5) Perubahan Sosial & Globalisasi
Fokus: bentuk & dampak perubahan; globalisasi & sikap kritis.
-
Knowing: klasifikasikan bentuk perubahan (reformasi, revolusi, evolusi) & contoh dampaknya pada keluarga/pendidikan/kerja.
-
Applying: jelaskan dampak globalisasi (mobilitas, budaya populer, platform digital) pada komunitas sekolah.
-
Reasoning: kembangkan sikap kritis terhadap arus global (misinformasi, homogenisasi budaya) dan tawarkan solusi literasi digital & kewargaan global.
Contoh Format Asesmen TKA
-
Pilihan Ganda Sederhana: “Definisi multikulturalisme yang paling tepat adalah….” (fokus Knowing)
-
MCMA: “Pilih semua pernyataan benar tentang ketidaksetaraan sosial yang ditunjukkan data berikut (grafik Gini, partisipasi sekolah, akses internet).” (Applying→Reasoning)
-
Kategori (Benar/Salah; Sesuai/Tidak Sesuai): “Tentukan klasifikasi berikut sesuai/tidak sesuai: labeling theory ⇄ deviasi; social capital ⇄ partisipasi komunitas; role conflict ⇄ peran ganda siswa-pekerja.” (Reasoning)
Kesimpulan
-
Muatan TKA Sosiologi mencakup: Sosiologi sebagai Ilmu; Hubungan & Gejala Sosial; Penelitian Sosial; Kelompok Sosial/Kesetaraan/Konflik; Perubahan Sosial & Globalisasi.
-
Kompetensi yang diukur menuntut pemahaman konsep–teori, penerapan pada kasus nyata, serta penalaran kritis berbasis teori & data untuk rekomendasi solusi.
-
Level kognitif TKA Sosiologi: Knowing–Applying–Reasoning (tangga berpikir dari mengingat ke evaluasi/argumen).
-
Bentuk soal TKA meliputi: sederhana, MCMA, dan kategori—mendorong evaluasi multiopsi & argumentasi, bukan hafalan.
-
Kurikulum Merdeka (CP Sosiologi) & standar internasional (ASA, OECD/UNESCO) dapat dipakai sebagai rujukan penguatan pembelajaran literasi sosial, metode riset, dan kompetensi global.

Leave a Comment